SUMSEL, BERITA LANSIR - "Perang terus berlanjut, serangan makin diperluas". Mungkin itu sedikit gambaran dari kerja keras yang dilakukan Operasi udara gabungan di bawah komando Pos Komando Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Bencana Asap, di Sumatera Selatan, seperti Air Sugihan, Simpang Tiga Sakti, Cengal, dan Pedamaran.
Seperti dilansir dalam laman resmi BNPB, Senin (19/10), Komandan Satgas Udara Riza Yudha Fahlefie mengatakan, pesawat dan helikopter melakukan pengeboman air atau water-bombing untuk pemadaman api dan asap. Operasi udara gabungan dari Indonesia, Australia, Malaysia dan Singapura, melakukan lebih dari 300 kali pengeboman.
Operasi udara tersebut menggunakan sebelas armada yang terdiri atas empat pesawat dan tujuh helikopter. Indonesia sendiri menerjunkan Air Tractor, Bolkow, Bell, Mi 171, Mi 8 serta Super Puma. Sementara pihak Australia menerjunkan Hercules Bomber 132, Malaysia Pelican Bombardier, dan Singapura menerjunkan Chinook.
Selama seminggu ini, total volume air yang telah dijatuhkan dengan water-bombing sebanyak 1.2 juta liter.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, salah satu strategi operasi adalah mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan, karena cuaca kering dan kecepatan angin sangat berpengaruh terhadap sebaran api.
“Kebakaran hutan dan lahan diSumatera Selatan ini cukup luas, kita tetap berjuang untuk memadamkannya”, papar Willem.
Lebih lanjut, Willem menambahkan, pemanfaatan bahan kimia diharapkan mampu mempercepat pemadaman api. Saat ini satgas udara menggunakan material AF31dan Miracle Foam Alpha Plus dengan menggunakan campuran air dalam water-bombing. Miracle Foam bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) ini merupakan cairan busa yang dapat terserap ke dalam lahan gambut.
|BNPB|ty|
Ilustrasi pemadaman menggunakan heli.(dok.jurnalintelejen) |
Operasi udara tersebut menggunakan sebelas armada yang terdiri atas empat pesawat dan tujuh helikopter. Indonesia sendiri menerjunkan Air Tractor, Bolkow, Bell, Mi 171, Mi 8 serta Super Puma. Sementara pihak Australia menerjunkan Hercules Bomber 132, Malaysia Pelican Bombardier, dan Singapura menerjunkan Chinook.
Selama seminggu ini, total volume air yang telah dijatuhkan dengan water-bombing sebanyak 1.2 juta liter.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, salah satu strategi operasi adalah mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan, karena cuaca kering dan kecepatan angin sangat berpengaruh terhadap sebaran api.
“Kebakaran hutan dan lahan diSumatera Selatan ini cukup luas, kita tetap berjuang untuk memadamkannya”, papar Willem.
Lebih lanjut, Willem menambahkan, pemanfaatan bahan kimia diharapkan mampu mempercepat pemadaman api. Saat ini satgas udara menggunakan material AF31dan Miracle Foam Alpha Plus dengan menggunakan campuran air dalam water-bombing. Miracle Foam bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) ini merupakan cairan busa yang dapat terserap ke dalam lahan gambut.
|BNPB|ty|
No comments